Oli Sintetik: Mengapa Ini Adalah Pilihan Terbaik untuk Mesin Anda
Oli mesin adalah salah satu komponen penting dalam kendaraan Anda yang perlu diperhatikan. Salah satu jenis oli mesin yang semakin populer adalah oli sintetik. Meskipun lebih mahal daripada oli konvensional, oli sintetik menawarkan sejumlah keuntungan dan dapat meningkatkan performa mesin kendaraan Anda.
Apa itu Oli Sintetik?
Oli sintetik adalah jenis oli mesin yang terbuat dari bahan-bahan sintetis yang dihasilkan melalui proses kimia. Oli sintetik dirancang untuk memberikan pelumasan yang lebih baik dan perlindungan yang lebih baik terhadap keausan mesin daripada oli konvensional.
Keuntungan Oli Sintetik
Oli sintetik menawarkan sejumlah keuntungan dibandingkan dengan oli konvensional, antara lain:
– Performa yang Lebih Baik
Oli sintetik dirancang untuk memberikan performa yang lebih baik daripada oli konvensional. Oli sintetik dapat mengalir dengan lebih baik pada suhu yang rendah, sehingga memungkinkan mesin untuk lebih mudah dinyalakan pada suhu dingin. Selain itu, oli sintetik dapat menahan suhu yang lebih tinggi daripada oli konvensional, sehingga memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap keausan mesin.
– Perpanjangan Umur Mesin
Oli sintetik dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap keausan mesin, sehingga dapat membantu memperpanjang umur mesin kendaraan Anda. Oli sintetik dapat mengurangi gesekan pada mesin, yang dapat menyebabkan keausan dan kerusakan pada komponen mesin.
– Penghematan Bahan Bakar
Oli sintetik dapat membantu mengurangi konsumsi bahan bakar karena oli sintetik dapat mengurangi gesekan pada mesin, sehingga memungkinkan mesin untuk beroperasi dengan lebih efisien.
– Perawatan yang Lebih Mudah
Selain memberikan performa dan perlindungan yang lebih baik terhadap mesin, menggunakan oli sintetik juga dapat memudahkan perawatan kendaraan Anda. Sebagai contoh, karena oli sintetik lebih tahan lama, Anda tidak perlu menggantinya dengan frekuensi yang sama seperti oli konvensional. Ini berarti Anda tidak perlu membawa kendaraan Anda ke bengkel untuk mengganti oli terlalu sering, yang dapat menghemat waktu dan biaya.
Selain itu, oli sintetik cenderung lebih tahan terhadap pengendapan dan kotoran, sehingga mesin Anda akan lebih bersih dan perawatan lebih mudah dilakukan. Anda juga tidak perlu khawatir tentang perubahan viskositas yang terjadi pada oli konvensional akibat pemanasan dan pendinginan, karena oli sintetik lebih stabil dan tidak mengalami perubahan viskositas seperti itu.
Namun, meskipun oli sintetik dapat memudahkan perawatan kendaraan Anda, pastikan untuk selalu memeriksa kondisi oli secara teratur dan menggantinya dengan frekuensi yang tepat sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan Anda.
Perbedaan antara Oli Sintetik dan Oli Konvensional
Perbedaan utama antara oli sintetik dan oli konvensional adalah bahan bakunya. Oli konvensional dibuat dari bahan mentah yang diambil dari bumi, sedangkan oli sintetik dibuat dari bahan sintetis yang dihasilkan melalui proses kimia. Selain itu, oli sintetik juga mengandung aditif yang dirancang untuk memberikan performa yang lebih baik dan perlindungan yang lebih baik terhadap mesin.
Bagaimana Memilih Oli Sintetik yang Tepat untuk Kendaraan Anda
Pemilihan oli sintetik yang tepat untuk kendaraan Anda sangat penting untuk memastikan performa mesin yang optimal. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memilih oli sintetik antara lain:
- Jenis kendaraan Anda: Pilih oli sintetik yang dirancang khusus untuk jenis kendaraan Anda, misalnya, mobil penumpang atau kendaraan diesel.
- Kualitas: Pastikan Anda memilih oli sintetik yang berkualitas tinggi dari merek terpercaya untuk memastikan performa mesin yang optimal.
- SAE rating: Pilih oli sintetik yang sesuai dengan SAE rating kendaraan Anda.
- Aditif: Pastikan oli sintetik yang Anda pilih mengandung aditif yang dirancang untuk memberikan performa yang lebih baik dan perlindungan yang lebih baik terhadap mesin Anda.
Kapan Harus Mengganti Oli Sintetik
Waktu yang tepat untuk mengganti oli sintetik tergantung pada kondisi penggunaan kendaraan Anda. Sebagai aturan umum, Anda harus mengganti oli sintetik setiap 7.500 hingga 10.000 mil atau setiap 6 hingga 12 bulan, tergantung pada kondisi penggunaan kendaraan Anda. Namun, pastikan untuk memeriksa manual kendaraan Anda untuk mengetahui rekomendasi penggantian oli sintetik yang tepat.
Mitos tentang Oli Sintetik
Beberapa mitos tentang oli sintetik :
- Oli sintetik dapat merusak mesin yang lebih tua: Ini tidak benar, oli sintetik dapat digunakan pada mesin yang lebih tua asalkan Anda memilih oli sintetik yang sesuai dengan spesifikasi mesin Anda.
- Oli sintetik tidak cocok untuk kendaraan yang digunakan dalam kondisi cuaca dingin: Ini tidak benar, oli sintetik dirancang untuk memberikan pelumasan yang lebih baik pada suhu dingin daripada oli konvensional.
- Oli sintetik lebih mahal daripada oli konvensional: Ini benar, namun, harga yang lebih tinggi sebanding dengan performa dan perlindungan yang lebih baik yang ditawarkan oleh oli sintetik.
Apa yang Harus Dilakukan dengan Oli Bekas?
Oli bekas harus dibuang dengan benar untuk melindungi lingkungan. Anda dapat membawa oli tua ke pusat daur ulang atau pusat layanan otomotif untuk dibuang dengan aman.
Oli Sintetik vs. Semi-Sintetik
Semi-sintetik adalah campuran antara oli sintetik dan oli konvensional. Perbandingan campuran biasanya bervariasi tergantung pada merek dan jenis oli. Namun, secara umum, semi-sintetik memiliki kinerja yang lebih baik daripada oli konvensional, tetapi tidak sebaik oli sintetik.
Oli Sintetik untuk Mesin Diesel
Oli sintetik juga cocok untuk digunakan pada mesin diesel. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan oli sintetik pada mesin diesel.
Pertama, pastikan untuk memilih oli sintetik yang memiliki kualitas yang baik dan memenuhi standar kinerja mesin diesel Anda. Oli sintetik yang buruk dapat menyebabkan masalah dan merusak mesin Anda. Anda dapat memeriksa petunjuk penggunaan dan rekomendasi pabrikan kendaraan Anda untuk mengetahui jenis dan kelas oli yang tepat untuk mesin diesel Anda.
Kedua, mesin diesel memiliki karakteristik yang berbeda dengan mesin bensin, seperti tekanan yang lebih tinggi dan suhu operasi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pastikan untuk memilih oli sintetik yang dirancang khusus untuk mesin diesel. Oli sintetik yang dirancang khusus untuk mesin diesel dapat membantu mengurangi gesekan dan keausan pada bagian mesin diesel yang rentan terhadap kerusakan akibat tekanan dan suhu yang tinggi.
Ketiga, oli sintetik cenderung lebih tahan terhadap pengendapan dan kotoran, sehingga mesin diesel Anda akan lebih bersih dan perawatan lebih mudah dilakukan. Hal ini sangat penting untuk menjaga kinerja mesin diesel Anda yang sering digunakan untuk beban berat atau jarak jauh.
Oli Sintetik dan Lingkungan
Oli sintetik juga lebih ramah lingkungan daripada oli konvensional. Oli sintetik memiliki sifat yang lebih tahan terhadap perubahan suhu dan tidak mudah menguap, sehingga dapat mengurangi emisi gas buang dari kendaraan Anda.
Selain itu, oli sintetik juga lebih tahan terhadap oksidasi dan pemecahan, sehingga memiliki umur pakai yang lebih lama. Hal ini mengurangi jumlah limbah oli yang dihasilkan dan dapat mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
Oli sintetik adalah pilihan yang baik untuk kendaraan Anda karena memberikan performa dan perlindungan yang lebih baik terhadap mesin. Penting untuk memilih oli sintetik yang tepat untuk kendaraan Anda dan mengganti oli dengan frekuensi yang tepat. Jangan lupa untuk membuang oli tua dengan benar untuk melindungi lingkungan.
Tanda-tanda Busi Mobil Rusak yang Perlu Diketahui
Sistem pembakaran mesin pada mobil terdiri dari beberapa komponen penting, salah satunya adalah busi mobil. Busi mobil berfungsi untuk menghasilkan percikan api yang dibutuhkan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara dalam ruang bakar mesin mobil. Oleh karena itu, busi mobil menjadi salah satu komponen yang sangat penting dalam menjaga performa mesin mobil agar tetap optimal.
Namun, seperti halnya komponen mobil lainnya, busi mobil juga dapat mengalami kerusakan. Busi mobil yang rusak dapat menyebabkan mobil sulit dinyalakan, suara mesin yang tidak stabil, atau bahkan bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih serius pada mesin mobil. Oleh karena itu, sebagai pengguna mobil, penting untuk memahami tanda-tanda busi mobil rusak dan cara mengatasinya agar mobil tetap berjalan dengan baik dan efisien.
Dengan memahami tanda-tanda tersebut, pengguna mobil dapat segera mengambil tindakan yang tepat ketika busi mobil mengalami masalah sehingga dapat menghindari kerusakan yang lebih serius pada mesin mobil dan menjaga performa mesin mobil tetap optimal.
Jenis Busi Mobil
Busi mobil tersedia dalam beberapa jenis, masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dan dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan mobil dan preferensi pemilik mobil. Berikut adalah beberapa jenis busi mobil yang umum:
Busi Konvensional
Jenis busi ini terdiri dari elektroda tunggal dan digunakan pada mesin mobil yang lebih tua. Mereka lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipelihara, tetapi kurang efisien dalam menghasilkan bunga api.
Busi Platinum
Jenis busi ini memiliki elektroda berlapis platinum yang membuatnya lebih tahan lama dan efisien dalam menghasilkan bunga api. Mereka cenderung lebih mahal dari busi konvensional tetapi dapat memperpanjang umur mesin mobil.
Busi Iridium
Busi ini memiliki elektroda berlapis iridium yang membuatnya tahan lama dan memberikan kinerja yang lebih baik dalam menghasilkan bunga api. Busi iridium juga memiliki kemampuan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan kekuatan mesin.
Busi Ganda Platina
Jenis busi ini memiliki dua elektroda platinum yang memberikan bunga api yang lebih kuat dan stabil. Mereka umumnya digunakan pada mesin mobil yang memiliki kebutuhan tenaga yang lebih tinggi.
Busi Resistensi Tinggi
Jenis busi ini memiliki resistensi yang lebih tinggi dari busi konvensional, sehingga dapat memperpanjang umur busi dan mengurangi keausan elektroda. Mereka cocok untuk mobil yang sering digunakan dalam kondisi berat seperti mengangkut beban atau mengemudi di kondisi cuaca yang ekstrem.
Tanda-tanda busi mobil rusak
Jika Anda memerlukan penggantian busi mobil, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk memilih busi mobil yang tepat. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih busi mobil yang tepat:
- Kesulitan saat menyalakan mesin
Ketika busi mobil mengalami kerusakan, maka penggunaan kunci kontak untuk menyalakan mesin akan lebih sulit daripada biasanya. Hal ini dikarenakan busi yang rusak tidak dapat menghasilkan api atau percikan listrik yang cukup kuat untuk membakar campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin mobil. - Performa mesin menurun
Busi mobil yang sudah rusak dapat mempengaruhi performa mesin mobil. Mesin mobil yang biasanya responsif dan bertenaga dapat terasa lambat dan kehilangan tenaga. Hal ini disebabkan oleh busi yang rusak tidak dapat membakar campuran udara dan bahan bakar secara efisien. - Konsumsi bahan bakar meningkat
Busi mobil yang rusak dapat membuat mesin bekerja dengan tidak optimal, sehingga dapat mengakibatkan peningkatan konsumsi bahan bakar. Hal ini disebabkan oleh busi yang tidak berfungsi dengan baik sehingga campuran udara dan bahan bakar tidak dapat terbakar dengan sempurna dan mengakibatkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros. - Mesin bergetar
Ketika busi mobil rusak, mesin mobil dapat terasa bergetar atau tidak stabil. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan dalam pembakaran campuran udara dan bahan bakar di dalam mesin mobil akibat busi yang tidak berfungsi dengan baik. - Suara mesin kasar
Busi mobil yang rusak dapat membuat mesin mobil mengeluarkan suara kasar atau berisik ketika mesin dinyalakan atau saat mobil berjalan. Hal ini disebabkan oleh campuran udara dan bahan bakar yang tidak terbakar dengan sempurna dan dapat mengakibatkan suara mesin menjadi tidak normal.
Beberapa penyebab rusaknya busi mobil
- Overheating: Busi mobil dapat rusak akibat suhu mesin yang terlalu panas, sehingga elektroda busi dapat meleleh.
- Karbonisasi: Karbonisasi terjadi ketika timbulnya deposit karbon pada elektroda busi, yang dapat menghalangi aliran listrik dan memperburuk pembakaran di dalam mesin mobil.
- Aus: Busi mobil dapat aus karena penggunaan yang berlebihan atau karena umur busi yang sudah lama.
- Kotoran: Masuknya kotoran atau partikel kecil pada busi dapat mengganggu kinerja busi dan menyebabkan busi rusak.
- Kebasahan: Busi yang terkena air atau kelembaban dapat menyebabkan arus listrik tidak bisa mengalir dengan baik, sehingga kinerja busi menjadi terganggu.
- Pemasangan yang salah: Pemasangan busi yang salah dapat menyebabkan busi menjadi rusak atau bahkan membahayakan kondisi mesin mobil.
- Voltage yang tidak tepat: Jika voltase pada sistem pengapian mobil terlalu tinggi atau terlalu rendah, busi dapat rusak atau bahkan meledak.
- Penggunaan yang terlalu lama: Busi mobil yang sudah terlalu lama dipakai biasanya sudah aus dan tidak bisa berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, disarankan untuk mengganti busi setiap 20.000-30.000 km atau setiap 2 tahun sekali.
- Penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai: Bahan bakar yang tidak sesuai atau berkualitas rendah dapat membuat busi menjadi cepat rusak. Hal ini karena bahan bakar tersebut dapat meninggalkan residu yang dapat merusak elektroda busi.
Perawatan Busi Mobil
Berikut adalah beberapa tips perawatan busi mobil yang dapat dilakukan:
- Pengecekan berkala
Pengecekan busi mobil secara berkala dapat membantu menghindari kerusakan pada busi. Pengecekan dilakukan dengan cara membuka tutup busi dan memeriksa kondisi elektroda dan kerak pada busi. Jika terdapat kerak pada busi, sebaiknya segera membersihkannya dengan sikat gigi yang sudah dibasahi dengan cairan pembersih khusus untuk busi. - Penggantian berkala
Busi mobil sebaiknya diganti setiap 10.000-20.000 km atau setiap 1-2 tahun tergantung dari kondisi mobil dan jenis busi yang digunakan. Penggantian busi mobil secara berkala dapat membantu menjaga performa mobil dan mencegah kerusakan pada sistem pembakaran. - Penggunaan bahan bakar yang baik
Penggunaan bahan bakar yang baik dapat mempengaruhi performa busi mobil. Sebaiknya menggunakan bahan bakar yang bersih dan berkualitas untuk menghindari terjadinya kerak pada busi. - Pemeriksaan sistem pengapian
Sistem pengapian yang buruk dapat mempengaruhi kinerja busi mobil. Sebaiknya melakukan pemeriksaan pada sistem pengapian secara berkala untuk memastikan kinerja sistem pengapian yang baik. - Hindari memasang aksesoris yang berlebihan
Memasang aksesoris yang berlebihan seperti lampu tambahan atau audio sistem yang besar dapat mempengaruhi performa busi mobil. Sebaiknya memasang aksesoris sesuai dengan kemampuan sistem pengapian dan daya listrik yang tersedia.
Merek Busi Mobil Terbaik
Ada beberapa merek busi mobil terbaik yang dapat Anda pertimbangkan:
- NGK
NGK merupakan merek busi mobil yang sangat terkenal dan populer di kalangan penggemar otomotif. Merek ini dikenal karena kualitas produknya yang sangat baik dan tahan lama. NGK memiliki berbagai jenis busi mobil yang dapat dipilih sesuai dengan jenis mobil yang digunakan. - Denso
Denso juga merupakan merek busi mobil yang terkenal dengan kualitasnya yang sangat baik. Merek ini sudah terbukti kinerjanya dalam menghasilkan busi mobil yang tahan lama dan dapat meningkatkan kinerja mesin mobil. Denso juga menawarkan berbagai jenis busi mobil yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan. - Bosch
Bosch adalah merek busi mobil yang juga cukup populer di kalangan penggemar otomotif. Merek ini dikenal karena kualitas produknya yang sangat baik dan tahan lama. Selain itu, Bosch juga menawarkan berbagai jenis busi mobil yang dapat dipilih sesuai dengan jenis mobil yang digunakan. - Champion
Champion adalah merek busi mobil yang cukup terkenal di Indonesia. Merek ini menawarkan berbagai jenis busi mobil yang dapat dipilih sesuai dengan jenis mobil yang digunakan. Champion juga dikenal dengan kualitas produknya yang baik dan harganya yang relatif terjangkau. - Autolite
Autolite adalah merek busi mobil yang populer di Amerika Serikat. Merek ini dikenal karena kualitas produknya yang sangat baik dan tahan lama. Autolite menawarkan berbagai jenis busi mobil yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan.
Namun, perlu diingat bahwa merek bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kualitas busi mobil. Selain merek, pastikan untuk memilih jenis busi mobil yang sesuai dengan jenis mesin mobil Anda serta melakukan perawatan secara teratur agar busi mobil dapat berfungsi dengan baik dan tahan lama.
Tips Untuk Memilih Busi Mobil yang Tepat
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk memilih busi mobil yang tepat. Berikut adalah beberapa tips untuk memilih busi mobil yang tepat:
- Sesuaikan dengan merek dan tipe mobil
Pilih busi mobil yang sesuai dengan merek dan tipe mobil Anda. Setiap mobil memiliki jenis busi yang berbeda, jadi pastikan untuk memilih yang sesuai agar kinerjanya optimal. - Pertimbangkan kualitas busi
Pilih busi mobil yang berkualitas tinggi dan terpercaya. Jangan tergoda oleh harga yang murah, karena kualitas busi yang buruk dapat mempengaruhi kinerja mesin mobil Anda. - Periksa spesifikasi busi
Pastikan untuk memeriksa spesifikasi busi mobil sebelum membelinya. Periksa ukuran, panjang, dan kekuatan busi agar cocok dengan mobil Anda. - Perhatikan kelas busi
Kelas busi mengacu pada kemampuan busi untuk menahan panas dan tekanan dalam mesin. Pilih busi dengan kelas yang sesuai dengan kebutuhan mobil Anda. - Periksa tanggal kedaluwarsa
Pastikan untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa busi mobil sebelum membelinya. Busi yang kedaluwarsa dapat mempengaruhi kinerja mesin mobil dan mengakibatkan kerusakan lebih lanjut.
Perlu diingat untuk memilih busi yang sesuai dengan merek dan model mobil yang digunakan, serta memperhatikan ukuran dan tipe busi yang digunakan. Sebaiknya lakukan penggantian busi mobil secara teratur sesuai dengan jadwal perawatan agar mobil selalu dalam kondisi baik dan dapat berjalan dengan optimal.
Mengganti busi mobil dapat dilakukan secara mandiri, namun jika tidak yakin atau tidak memiliki pengalaman, sebaiknya bawa mobil ke bengkel resmi atau mekanik terpercaya.
Jika Anda menemukan gejala – gejala pada kendaraan Anda seperti pada artikel diatas, Anda dapat berkonsultasi dengan kami HRA Bengkel Mobil di Cirendeu atau HRA Auto Repair and Maintenance untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Masalah Umum yang Sering Terjadi pada Mobil Matic
Bagi masyarakat modern, mobil matic kerap jadi andalan. Alasannya tentu saja mobil jenis ini memiliki transmisi otomatis yang memudahkan pengemudi dalam berkendara.
Di samping itu, kini berbagai mobil matic sudah dilengkapi dengan fitur canggih yang memberikan kenyamanan dalam berkendara.
Sayangnya, tidak berbeda dari mobil dengan transmisi manual, mobil matic juga punya kendala yang bisa mengganggu perjalanan Anda.
Masalah akan bertambah apabila pemilik mobil tidak melakukan perawatan rutin. Performa kendaraan tentu tidak lagi maksimal bahkan bisa terjadi kerusakan.
Oleh karena itu, Anda harus mengetahui masalah-masalah yang sering terjadi pada mobil transmisi otomatis dan bagaimana cara mengatasinya.
Pengertian Mobil Matic
Mobil matic atau mobil dengan transmisi otomatis adalah mobil yang memiliki sistem transmisi yang dapat mengubah gigi secara otomatis tanpa memerlukan intervensi pengemudi untuk menginjak kopling dan mengubah gigi seperti pada mobil manual.
Sistem transmisi otomatis ini mengatur perpindahan gigi dengan bantuan komponen seperti torque converter, planetary gear sets, dan valve body.
Pada mobil matic, pengemudi hanya perlu menginjak pedal gas dan rem. Transmisi secara otomatis akan menyesuaikan perpindahan gigi berdasarkan kecepatan mobil dan putaran mesin.
Hal ini membuat mengemudi menjadi lebih mudah dan nyaman, terutama dalam situasi lalu lintas padat atau di jalan raya yang panjang.
Namun, karena memiliki sistem transmisi yang kompleks, mobil matic memerlukan perawatan dan servis yang lebih teratur dan hati-hati. Selain itu, mobil matic biasanya lebih mahal dibandingkan mobil manual dengan spesifikasi yang sama.
Cara Mengetahui Gejala Kerusakan Penyakit Mobil Matic
Beberapa penyakit mobil matic yang sering justru ada pada transmisi otomatis itu sendiri. Biasanya kerusakan pada mobil transmisi matic ditandai oleh gejala-gejala tertentu.
Untuk mengetahui gejala apa saja, berikut gejala penyakit mobil matic.
Perpindahan Gigi Mobil Matic yang Kasar
- Kurangnya perawatan atau penggantian oli transmisi. Oli transmisi pada mobil matic sangat penting untuk menjaga kehalusan perpindahan gigi dan pendinginan komponen transmisi.
- Kerusakan pada valve body. Valve body pada mobil matic mengatur aliran cairan transmisi untuk menggerakkan komponen-komponen transmisi. Jika terdapat kerusakan pada valve body, maka aliran cairan transmisi bisa terganggu dan menyebabkan perpindahan gigi yang kasar.
- Kopling atau torque converter rusak. Kopling atau torque converter pada mobil matic berguna untuk mentransfer tenaga dari mesin ke transmisi. Jika kopling atau torque converter rusak, maka perpindahan gigi bisa menjadi lebih kasar.
- Sensor pada mobil matic berguna untuk memberikan informasi ke sistem transmisi mengenai kecepatan mobil, putaran mesin, dan posisi transmisi. Jika terdapat kerusakan pada sensor transmisi, maka sistem transmisi tidak akan bisa menyesuaikan perpindahan gigi dengan baik.
Tarikan Transmisi pada Mobil Matic yang Terasa Berat
Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
- Oli transmisi yang kotor atau kurang bisa menyebabkan transmisi bekerja lebih berat dan terasa berat saat melakukan tarikan. Oli transmisi juga berfungsi sebagai pendingin bagi komponen transmisi, sehingga ketika oli kotor atau kurang, suhu transmisi bisa meningkat dan menyebabkan kerusakan.
- Torsi konverter yang rusak. Torsi konverter berfungsi untuk mentransfer tenaga dari mesin ke transmisi.
- Throttle body kotor atau terdapat karbonisasi, maka aliran udara ke mesin akan terganggu dan menyebabkan tarikan transmisi yang berat.
- Sensor transmisi rusak. Sensor transmisi berguna untuk memberikan informasi ke sistem transmisi mengenai posisi transmisi, kecepatan mobil, dan putaran mesin. Kerusakan pada sensor transmisi, maka sistem transmisi tidak akan bisa menyesuaikan perpindahan gigi dengan baik.
Mobil Terasa Bergetar
Kerusakan pada transmisi mobil matic juga dapat menyebabkan adanya getaran pada transmisi. Kerusakan pada komponen transmisi seperti bantalan, gigi-gigi, atau clutch pack dapat menyebabkan getaran atau suara yang tidak normal saat mobil matic bergerak.
Selain itu, keausan atau kerusakan pada torque converter juga dapat menyebabkan getaran pada mobil matic.
Hentakan Perpindahan Transmisi pada Mobil Matic
Kerusakan itu biasanya disebabkan oleh sistem mekanis atau bocornya selenoid pressure yang menyebabkan oli pada transmisi tidak bisa menjaga berpindahnya gigi pada saat rpm tinggi sehingga hentakan ini bisa terjadi.
Sulit Untuk Memindahkan Tuas Gigi
Berikutnya adalah tuas gigi yang sulit untuk dipindahkan, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
- Masalah pada kabel shift atau shift solenoid. Kabel shift atau shift solenoid pada mobil matic berfungsi untuk mengatur perpindahan gigi.
- Masalah pada sistem hidrolik. Sistem hidrolik pada mobil matic mengatur tekanan dan aliran oli transmisi yang dibutuhkan untuk perpindahan gigi yang halus. Jika terdapat kebocoran pada sistem hidrolik atau tekanan oli transmisi tidak cukup, maka akan sulit untuk memindahkan tuas gigi.
- Oli transmisi yang kotor atau kurang. Oli transmisi pada mobil matic berfungsi untuk melumasi dan mendinginkan sistem transmisi.
- Masalah pada shift lock. Shift lock pada mobil matic adalah mekanisme pengaman yang mencegah pengemudi untuk memindahkan tuas gigi dari posisi parkir tanpa menekan pedal rem.
Tidak Kuat Saat Menanjak
Gejala penyakit mobil matic yang tidak kuat menanjak jalanan terjal walaupun tuas transmisi sudah pindah ke posisi 1 atau L dan pedal gas sudah diinjak dalam-dalam juga menjadi ciri-ciri kerusakan transmisi matic.
Oli transmisi yang kotor atau kurang, oli transmisi pada mobil matic berfungsi untuk melumasi dan mendinginkan sistem transmisi. Ketika hal ini terjadi, maka tenaga yang ditransfer dari mesin ke transmisi menjadi tidak efisien, sehingga mobil matic tidak mampu menghasilkan daya yang cukup saat menanjak.
Selain itu filter udara yang kotor juga dapat menghambat aliran udara ke mesin, sehingga mengurangi daya yang dihasilkan oleh mesin.
Borosnya Bahan Bakar yang Dikonsumsi
Gejala penyakit mobil matic selanjutnya adalah penggunaan bahan bakar yang boros karena tenaga torsi mobil matic yang tidak mengalir dengan maksimal menuju ke penggerak akhir.
Lampu Indikator Check Engine Menyala

Lampu check engine menyala pada mobil matic adalah tanda bahwa terdapat masalah pada sistem kendaraan yang terdeteksi oleh sensor pada mesin mobil.
Beberapa masalah yang dapat menyebabkan lampu check engine pada mobil matic menyala antara lain:
- Masalah pada sistem pembakaran seperti kerusakan pada busi, kabel busi, atau injektor bahan bakar, dapat menyebabkan lampu check engine pada mobil matic menyala.
- Kerusakan pada sensor oksigen, Sensor oksigen pada mobil matic mengukur jumlah oksigen yang tersisa dalam gas buang dan membantu mengatur campuran bahan bakar udara. Jika sensor oksigen rusak, maka dapat menyebabkan lampu check engine menyala.
- Terdapat masalah pada sistem transmisi, seperti kerusakan pada torque converter, shift solenoid, atau kabel shift.
- Terdapat masalah pada sistem emisi, seperti kerusakan pada sistem EVAP atau catalytic converter, dapat menyebabkan lampu check engine pada mobil matic menyala.
Bau Oli yang Terbakar
Apabila Anda mencium bau oli yang terbakar, maka itu dapat dipastikan karena kasus transmisi matic overheating atau terlalu panas.
Anda bisa menambahkan pelumas karena pelumas juga dapat melancarkan pergerakan komponen dan menjaga stabilitas suhu pada komponen.
Kebocoran Cairan Transmisi
Cairan transmisi mobil matic sangat vital untuk kapabilitas pada pertukaran gear. Jadi sedikit saja kebocoran cairan transmisi pada mobil matic bisa menimbulkan masalah yang cukup serius.

Penyakit Mobil Matic yang Sering Terjadi
AT Solenoid Mengalami Kerusakan
AT solenoid atau shift solenoid pada mobil matic adalah salah satu komponen penting dalam sistem transmisi mobil matic yang berfungsi untuk mengontrol perpindahan gigi. Ketika AT solenoid mengalami kerusakan, maka bisa terjadi masalah dalam perpindahan gigi pada mobil matic.
Apabila komponen AT Solenoid ini mengalami kerusakan, maka oli tidak akan mengalir. Akibatnya clutch dan brake tidak bisa aktif, sehingga efeknya adalah mobil terasa menyentak.
Beberapa gejala yang mungkin terjadi ketika AT solenoid mengalami kerusakan pada mobil matic antara lain:
- AT solenoid yang rusak dapat menyebabkan mobil matic kesulitan untuk memindahkan gigi. Hal ini bisa disebabkan oleh AT solenoid yang macet, kotor, atau tidak bekerja dengan baik.
- Dapat menyebabkan gigi mobil matic terjepit, sehingga mobil matic sulit untuk digerakkan.
- Mobil matic terasa bergetar, maka perpindahan gigi pada mobil matic bisa menjadi tidak lancar dan tidak mulus, sehingga mobil matic terasa bergetar saat berjalan.
- Lampu indikator pada dashboard menyala, ketika AT solenoid mengalami kerusakan, maka lampu indikator pada dashboard mobil matic bisa menyala, sebagai peringatan adanya masalah pada sistem transmisi.
Transmisi mobil matic membutuhkan oli agar dapat bekerja dengan mulus. Supaya jumlah oli yang masuk ke transmisi tepat, maka dibutuhkan AT Solenoid ini. Komponen ini mempunyai fungsi utama yaitu untuk mengaktifkan clutch dan brake di transmisi.
Fungsi tersebut dapat bekerja apabila aliran oli diatur sesuai dengan waktu yang pas sehingga akan lebih presisi. AT Solenoid ini sendiri bekerja dengan sistem elektrik yang mengikuti perintah Transmission Control Module (TCM).
Kotornya Oli Transmisi
Penyakit mobil matic yang menyebabkan hentakan yang paling sering terjadi, bisa dikarenakan juga jarang melakukan service kendaraan secara rutin. Transmisi matic membutuhkan oli agar komponennya awet dan tetap bersih.
Oli transmisi berfungsi untuk memperlancar kerja sistem hidrolik yang berhubungan dengan kontrol perpindahan gigi.
Pada saat oli ini sudah sangat kotor, maka Anda akan merasakan perpindahan gigi yang terasa berat, kasar, dan paling parah adalah mobil matic bisa menyentak. Ketika penyebab ini dibiarkan saja terus menerus akan mengakibatkan kerusakan komponen lainnya.
Hal yang mudah adalah dengan mengganti oli transmisi dengan yang baru, dengan begitu performa transmisi mobil matic Anda akan bekerja dengan baik.
Kabel Accelerator Kickdown Tidak Tepat Penyetelannya
Kabel ini berada di bagian Throttle valve yang menjadi satu dengan kabel accelerator pedal gas.
Kesalahan dalam menyetel kabel accelerator kickdown ini akan membuat mobil matic dapat menyentak.
Memang tidak mudah untuk melakukan penyetelan kabel ini, sehingga harus dilakukan oleh teknisi yang profesional.
Solusinya adalah dengan menyetel ulang kabel agar kondisi mobil matic kembali normal.
Brake dan Clutch Sudah Aus
Pada mobil matic, istilah “clutch” sebenarnya mengacu pada torque converter, yaitu sebuah komponen yang berfungsi untuk menghubungkan mesin dan transmisi.
Meskipun tidak seperti mobil manual yang memiliki kopling, namun torque converter pada mobil matic juga bisa mengalami keausan.
Kedua komponen ini terbuat dari susunan plat kopling yang basah. Komponen brake akan bergerak demi mendapatkan perbandingan gigi yang diperlukan kendaraan matic.
Sedangkan clutch akan menghubungkan antara torsi sehingga dapat memindahkan momen pada mesin ke intermediate shaft.
Kedua komponen ini bekerja dengan cara yang saling bergesekan, karena itulah keausan pada kedua komponen ini adalah hal yang sangat wajar. Pada saat brake dan clutch ini sudah aus maka kinerjanya tentu akan semakin terganggu.
Karena tidak bisa bekerja dengan baik, maka mobil matic akan menyentak. Cara mengatasinya adalah dengan mengganti yang baru sehingga sistem transmisi bekerja dengan baik kembali.
Penyakit pada mobil matic ini memang dapat ditanggulangi dengan pemeriksaan dan melakukan servis di bengkel secara teratur. Atasi Penyakit Mobil Matic ini di Bengkel Mobil Terpercaya HRA Bengkel Mobil.